SBY Harus Berkompromi
07 Maret 2013, 08:39:11 Dilihat: 364x

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu Susilo Bambang Yudhoyono diperkirakan belum menyelesaikan kompromi dengan kekuatan-kekuatan lain di Partai Demokrat, yang ditujukan agar kongres luar biasa berjalan mulus.
Karena itu, tak mengherankan jika rencana penyelenggaraan kongres luar biasa (KLB) hingga kini terkesan mengalami tarik ulur.
”Dalam jangka pendek, KLB dilihat oleh SBY sebagai titik balik untuk memperbaiki soliditas Demokrat. Maka, penentuan ketua umum dalam KLB diharapkan dilakukan secara aklamasi sehingga tidak ada pertarungan politik,” kata pengamat politik Yunarto Wijaya dari Charta Politika, Rabu (6/3), di Jakarta.
SBY, menurut Yunarto, tidak akan membiarkan KLB berkembang liar menjadi ajang untuk tidak hanya memilih ketua umum, tetapi juga untuk, misalnya, mengubah anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART). Dia memprediksi KLB diarahkan memiliki satu agenda, yakni penentuan ketua umum, dan ini diupayakan secara aklamasi.
Pengamatan Yunarto, persoalan Demokrat saat ini adalah siapa sosok calon ketua umum pengganti Anas Urbaningrum yang coba disodorkan SBY kepada pengurus daerah. ”Sosok itu harus netral supaya dapat diterima oleh para pengurus daerah selaku pemegang hak suara. Toto Rianto (Direktur Eksekutif Partai Demokrat) tidak bisa diterima. Soekarwo (Ketua DPD Jawa Timur) bisa diterima, tetapi ia berdomisili di Jatim,” ujarnya.
Dalam situasi mencari titik temu agar KLB dapat berjalan mulus, lanjut Yunarto, kubu SBY mau tidak mau harus berkompromi dan merangkul kekuatan lain, seperti kubu Anas.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, meyakinkan, partainya solid dan tidak ada masalah jika menggelar KLB. Mubarok yakin tak akan ada perpecahan apa pun di tubuh Demokrat saat KLB berlangsung.
Namun, pengajar politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, AA Gn Ari Dwipayana, berpendapat, fragmentasi di tubuh Demokrat justru akan semakin kental saat Pemilu 2014. Persaingan internal antarcalon anggota legislatif justru akan kian ketat. Sistem pemilu dengan penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak justru membuka ruang pertarungan antarfaksi.
Segera rapat
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, EE Mangindaan, mengatakan, dalam satu dua minggu ini, partainya akan menggelar rapat untuk memutuskan perlu tidaknya KLB. Syarat pengganti Anas, harus berkonsentrasi penuh mengurus partai dan merupakan kader partai. Namun, partainya belum membicarakan siapa sosok pengganti Anas.
Sejumlah dewan pimpinan daerah mendesak Majelis Tinggi Partai Demokrat segera menggelar KLB. KLB diyakini menjadi sarana yang tepat untuk rekonsiliasi kader pascapolemik akhir-akhir ini.
”KLB diharapkan menuntaskan berbagai persoalan ataupun sekat-sekat di kalangan internal partai,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin di Makassar.
Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo Gusnar Ismail juga percaya, terpilihnya ketua umum baru melalui KLB akan membuat Demokrat semakin solid. Apalagi, pendaftaran caleg segera dibuka.
Menurut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, opsi KLB masih terbuka. Opsi pelaksana tugas (plt) ketua umum juga dimungkinkan oleh AD/ART. ”Penunjukan plt juga bisa diajukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” kata Menteri Hukum dan HAM ini.(ato/nwo/osa/why/ dik/riz/APO)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.